|
AboutAhlan wa sahlan
Extras and historyContact info
msn : ahmadybm@hotmail.com
Past posts by month
October 2007 /
November 2007 /
December 2007 /
January 2008 /
February 2008 /
March 2008 /
April 2008 /
May 2008 /
June 2008 /
July 2008 /
August 2008 /
September 2008 /
October 2008 /
November 2008 /
December 2008 /
January 2009 /
February 2009 /
March 2009 /
May 2009 /
June 2009 /
September 2009 /
Past posts by entries
SalamMasyaAllah.Third post for today. JazakAllah. ... /
Something for us to ponder uponOnce upon a time, t... /
Ibn Rajab al-Hanbali mentions in Lata’if al-Ma’ari... /
SalamPowerpuff Muslimah~Bright day ahead.School time! /
Assalamu���������alaikum to all. Allahu Akbar!... /
SalamMasa' al khair.Khaifaluk antum? Ana bekhair, ... /
SalamWish to share with you guys something.Came ac... /
SalamAlhamdullilah, a year older now.Thank you for... /
SalamJust quick post here.Went Pulau Ubin on satur... /
Kisah Rasulullah sebagai pengajaran ... /
TagboardLinksFavorites
link .
link .
link .
Links;
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
| Everyday story4:40 PM - Friday, July 11, 2008
ORANG YANG SUKA NAIK DARAHSetelah bertahun-tahun lamanya, seorang yang sangat mudah marah menyedari bahawa ia sering mendapat kesusahan kerana sifatnya itu. Pada suatu hari, ia mendengar tentang seorang darwis yang berpengetahuan tingi lalu ia terus menemuinya untuk mendapatkan nasihat. Darwis itu berkata, "Pergilah ke suatu tempat, disana kamu akan menemui sebatang pohon mati. Berdirilah di bawahnya dan lakukan satu kebajikan dengan memberi air kepada sesiapa yang lalu di depanmu." Orang itu menjalankan nasihat tersebut. Hari demi hari berlalu, dan ia pun dikenal ramai sebagai orang yang mengikut sesuatu latihan kebaikan hati dan pengendalian diri di bawah perintah seorang yang berpengetahuan dalam. Pada suatu hari, ada seorang yang lalu disitu dalam keadaan tergesa-gesa, ia memalingkan mukanya ketika ditawarkan air dan meneruskan perjalanannya. Orang yang mudah naik darah itu pun memanggilnya berulang kali, "Hai, balas salam aku! Minumlah air yang aku sediakan ini, yang aku khaskan untuk sekelian musafir yang lalu di sini." Namun, tiada jawapan dari orang yang lalu tadi. Kerana sifatnya yang dahulu, orang yang mudah naik darah itu tidak dapat lagi menguasai dirinya. Ia lalu mengambil senjatanya dan terus di kejar dan dibunuhnya orang yang lalu tadi. Pada masa orang itu rebah meninggal dunia, pohon yang mati disitu, bagaikan suatu keajaiban, tiba-tiba penuh berbunga. Sebenarnya, orang yang baru dibunuh itu adalah seorang pembunuh. Ia sedang dalam perjalanan untuk melaksanakan satu kejahatan yang paling mengerikan dalam sejarah kehidupannya. Jadi, disini ada dua jenis nasihat. Pertama adalah penasihat yang memberitahu tentang apa yang harus dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang pasti, yang diulang-ulang secara teratur. Kedua adalah manusia berpengetahuan. Mereka yang bertemeu dengan manusia yang berpengetahuan akan meminta nasihat moral dan menganggapnya sebagai moralis. Namun yang diabadikannya adalah kebenaran, bukan harapan-harapan soleh. |
|