|
AboutAhlan wa sahlan
Extras and historyContact info
msn : ahmadybm@hotmail.com
Past posts by month
October 2007 /
November 2007 /
December 2007 /
January 2008 /
February 2008 /
March 2008 /
April 2008 /
May 2008 /
June 2008 /
July 2008 /
August 2008 /
September 2008 /
October 2008 /
November 2008 /
December 2008 /
January 2009 /
February 2009 /
March 2009 /
May 2009 /
June 2009 /
September 2009 /
Past posts by entries
The cessation of fighting in Gaza has allowed the ... /
Marhaban MarhabanAhlan wa sahlan to the maal hijra... /
SalamI just realized that I got a bunch of friends... /
I promise to be back. =) insya'Allah!Off to my str... /
I might update tomorrow, for now listen to this. A... /
Salam to allEid Adha to all muslim friends.InsyaAl... /
SalamAlhamdullilah, All praise be to Allah. Just s... /
Assalmu'alaikum to all readers.Alhamdullilah, than... /
Any Ice-Cream Lovers?I might be popping by. =) /
SalamIts been a while since I express myself here.... /
TagboardLinksFavorites
link .
link .
link .
Links;
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
link .
| Everyday story1:58 AM - Friday, January 30, 2009
ANAK LELAKI IBU Usai salam ke kanan dan kiri Setelah wirid dan istighfar Tangan dhaif ini aku tadahkan Mendoakan kebahagiaanmu Di akhiran doa Dalam rintih yang tertahan Ku titipkan jua doa untuk saudara-saudara kita di sana Anak lelaki ibu….. Sedari kecil, Engkaulah permata hati, mutiara kasih ibu, Tidurmu kubelai dengan sayang, Jagamu kubelai dengan manja, Sedang, Ibu-ibu di bumi jihad itu, Hanya rintih pilu yang kedengaran, Menatap tubuh kaku si anak, Yang perginya tanpa rela dan dosa, Menjadi korban petualang agama. Anak lelaki ibu….. Tika dirimu menginjak remaja, Engkau tenggelam di lautan ilmu, Cita-citamu tinggi, Usahamu tidak pernah jemu, Biarpun payah, Meski keringat dari tubuh ini kering, Dan tenaga ini tidak bersisa lagi, Namun harganya tidak terbanding dengan harapanku, Untuk melihat kau megah di puncak itu. Namun, Di bumi Isra’ dan Mikraj itu, Anak-anak mudanya, Cita-cita dan usaha mereka barangkali engkau tidak terfikirkan, Tahukah engkau hai anak, Cita-cita unggul mereka adalah syahid, Usaha mereka tanpa jemu adalah jihad ke jalan Allah. Anak lelaki ibu…. Dengan tangan ini, Telahku didik engkau hingga menjadi seorang insani, Pergilah perwira hati ibu, Bantulah saudara-saudara kita di sana, Perangilah semua soldadu-soldadu laknat itu, Biarlah jiwa Sallahuddin bersatu di hatimu, Agar nanti bumi suci itu tidak bertukar tuan. Anak lelaki ibu… Jangan gentar anakku, Doaku akan sentiasa mengiringimu, Walau nanti… Tiada lagi desah nafas dari jasadmu, Takkan kubiarkan walau setitik, Airmata sedih mengalir dari mata ini, Kerana yang dunia akan saksikan nanti, Hanyalah airmata seorang ibu, Yang syukur pada Tuhannya, Kerana amanah anugerahNya, Hidupnya sebagai mujahid, Dan perginya sebagai syuhada. |
|